Sistem
kardiovaskuler
A.
Anatomi sistem kardiovaskuler
Sistem sirkulasi darah terdiri dari jantung dan pembuluh
darah. Jantung memompakan darah dan pembuluh darah menyalurkan darh dari
jantung ke seleluruh tubuh. Fungsi utama dari sistem sirkulasi ini yaitu
menjaga agar darah tetap tersalurkan sesuai tujuan atau tempatnya.
Gambar
1 : anatomi jantung
Jantung
Jantung
berbentuk kerucut, terletak dalam rongga toraks (dada) diantara kedua
paru,bagian anterior menghadap tulang belakang dan bagian posterior menghadap
sternum (tulang dada). Bagian apex jantung mengarah ke kiri dan sekitar 2/3
bagian jantung terletak di bagian kiri dan garis tengah tubuh.besar jantung
jauh lebih besar sedikit dari satu kepalan tangan kita.
Jantung
dibungkus oleg 2 lapis selaput yang disebut pericardium
yang membungkus jantung seperti sebuah kantong. Selaput bagian luar
diliputi oleh pembuluh darah dan selaput ini membungkus jantung mulai dari
bagian dasar jantung (basal), kemudian melekat ke tulang dada serta kebawah di
diafragma. Di bagian belakang melekat ke tulang belakang (spinal column).
Selaput jantung (pericardium) bagian dalam melekat pada otot jantung. Diantara
kedua selaput ini berisi cairan yang memungkinkan jantung berdenyut dengan
leluasa, namun tetap berada pada tempatnya.
Jantung
terbagi atas 4 ruang. Bagian tas disebut atrium kiri dan kanan serta bagian
bawah disebut ventrikel kiri dan kanan. Dinding bagian dalam yang memisahkan
atrium dan ventrikel kiri dan kanan disebut septum. Ventrikel kiri adalah
bagian jantung yang paling besar dan paling kuat yang berguna untuk memompakan
darah melalui katub aorta ke seluruh tubuh.
Arium
kanan
Terdapat 3 lubang besar
pada dinding atrium kanan ini, yaitu :
·
Vena cava superior, masuk dibagian bawah
dinding posterior.
·
Lubang yang menghubungkan atrium kanan
dan ventrikel kanan dijaga oleh katub yang disebut katub atrioventricular atau
juga disebut katub tricupsidalis yang gunanya untuk menahan darah kembali ke
atrium dextra.
·
Sinusn coronius, sebuah vena yang
membawa darah dari dinding jantung. Lubang ini terletak diantara vena cava
inferior dan katub tricupsidalis.
Ventrikel kanan
Pada
dinding ventrikel kanan terdapat tonjolan yang disebut muskulus papilaris. Dari
tonjolan ini berjalan serat fibrous yang disebut Chorda Tendinea, menuju dan melekat pada daun tricupspidalis.
Chorda tendinea ini menyokong dan mencegah katub mengarah masuk ke atrium kanan
saat ventrikel kanan kontraksi untuk memompakan darah ke arteri pulmonaris.
Lubang
menuju ke A. Pulmonalis dijaga oleh kutub pulmonalis yang disebut juga katub
semilunars, mencegah darah kembali lagi masuk ke ventrikel kanan saat ventrikel
kanan dilatasi (fase diastolik). Negitu ventrikel kanan terisi penuh darah,
segera akan kontraksi, ketika itu pula katub tricupsidalis menutup dan katub
pulmonalis membuka.
Atrium kiri
Atrium kiri relatif lebih kecil dibandingkan
atrium kanan, tetapi dndingnya lebih tebal. Empat vena pilmonalis, masing-masin
dua dari tiap paru masuk ke atrium kiri ini. Tidak pada katub pada lubang ini.
Kutub atrioventricular yang menghubungkan atrium kiri dan ventrikel kiri
disebut katub mitralis atau katub bicupsidalis (terdiri dari 2
daum).
Ventrikel kiri
Rongga
ventrikel kiri berbentuk oval, sedang ventrikel kanan berbentuk bulan sabit,
ukurannya juga relatif lebih kecil disebabkan dindingnya lebih tebal. Muskulus
papilaris pada ventrikel kiri lebih besar dan chorda tendenia lebih tebal dan
lebih kuat dibandingkan pada ventrikel kanan.
Terdapat
4 tipe katub yang mengatur aliaran darah dari jantung :
1. Katub
tricupsidalis (tricupsid valve), mengatur aliran darah dari atrium kana ke ventrikel
kanan.
2. Katub
pulmonalis (pilmonary valve), mengatur aliran darah ventrikel kanan ke arteri
pulmonalis, kemudian darah ke paru-paru untuk mengambil oksigen.
3. Katub
mitralis (mitral valve), mengatur darah yang kaya oksigen dari paru melalui
atrium kiri ke ventrikel kiri.
4. Katub
aorta (Aortic valve), mengatur jalan keluar darah yng kaya oksigen dari
ventrikel kiri ke aorta yang selanjutnya dialirkan ke seluruh bagian dari tubuh
termasuk jantung sendiri.
Vena cava superior
Vena
ini merupakan salah satu dari dua vena yang membawa darah yang mengandung
banyak C02 dari seluruh tubuh menuju jantung, darah vena-vena dari kepala dab
tubuh bagian atas bersatu kedalam vena cava superior selanjutnya akan masuk
kedalam atrium kanan.
Vena cava inferior
Darah
vena-vena yang berasal dari tungkai dan tubuh bagian bawah bersatu masuk ke
vena besar ini, selanjutnya akan dikosongkan ke atrium kanan.
Aorta
Aorta
merupakan pembuluh darah terbesar dalam tubuh kita, diamterya kira-kira sebesar
jempol tangan kita. Pembuluh darah ini membawa darah yang kaya O2 dari
ventrikel kiri yang akan dialirkan keseluruh bagian tubuh
Arteri pilmonalis
Arteri
ini membawa darah yang mengandung banyak CO2 dari ventrikel kanan ke
paru-paaru. Tidak seperti biasa dimana arteri selalu mengandung banyak O2,
arteri ini justru mengandung banyak CO2.
Vena pulmonalis
Vena
ini mengandung darah yang kaya O2 yang berasal dari paru yang kemudian masuk ke
atrium kiri.
Musculus papillaris
M.
papillaris ini melekat pada bagian paling bawah dari dinding inferior ventrikel
musculus ini dihubungkan dengan katub tricupsidalis di ventrikel kanan dan
katub mitralis di ventrikel kiri oleh chorda tendenia.
Chorda tendenia
Chorda
tendenia ini adalah suatu tendon yang menghubungkan m. Papillaris dan katub
tricupsidalis di ventrikel kanan, dan katub mitralis di ventrikel kiri.
Katub tricupsidalis
Katub
ini memisahkan atrium kanan dengan vetntrikel kanan. Katub ini akan membukan
sehingga darah yang terku,pul di atrium kanan dapat mauk ke ventriel kanan, dan
kaan menutup begitu ventrikel kanan kontraksi untuk mencegah darah kembali ke
atrium kanan.
Katub mitralis
Katub
ini memisahkan atrium kiri dengan ventrikel kiri. Dia akan membuka darah
menalir dari atrium kiri ke ventrikel kiri. Begitu penuh ventrikel kiri akan
kontraksi dan katub ini akan menutup untuk mencegah darah kembali ke atrium
kiri.
Katub pulmonalis
Katub ini memisahkan ventrikel kanan dengan atrium
pulmonalis. Ketika ventrikel kanan kontraksi, katub ini akan memuka sehingga
darah dari ventrikel kanan yang mengandung banyak CO2 dapat megalir masuk ke
paru. Katub ini akan menutup ketika ventrikel relaksasi untuk mencegah darah
kembali masuk ke jantung.
Katub aorta
Katub
ini memisahkan venrikel kiri dengan aorta. Akan membuka ketika ventrikel kiri
kontraksi untuk mengalirkan darah kaya O2 keseluruh tubuh dan akan menutuo
ketika ventrikel relaksasi, untuk mencegah darah kembali ke jantung.
B.
Sistem vaskuler
Sistem
vaskuler terdiri dari 3 tipe pembuluh darah, yaitu arteri, kapiler, dan vena.
Arteri dan arteriol
Arteri
mengalirkan darah menuju dari jantung. Arteri mempunyai dinding yang tebal
terdiri dari endotel interna dan externa, juga lapis serat elastik tebal
dibagian tengah serta otot polos. Serat yang elastik ini memungkinkan arteri
menggembung dan menerima peningkatan volume darah tiba-tiba setiap jantung
berdenyut / kontraksi.
Arteriol
adalah arteri yang lebih kecil, namun masih terlihat oleh mata telanjang.
Lapisan tengah dari pembuluh darah ini mempunyai serabut elastik, namun
mempunyai otot polos lebih banyak yang melingkari arteriol. Kontraksi sel-sel
otot polos ini diluar pengaruh gerak sadar, jadi gerakan otot ini dibawah
pengaruh sistem saraf autonomic. Jika serabut otot kontraksi, diameter rongga
(lumen) arteriol mengecil, sedang bila relaksasi lumennya membesar. Kontraksi
atau relaksasi arteriol ini besar pengaruhnya terhadap tekanan darah. Makin
besar lumen dilatasi, makin rendah tahanan aliran darah yang pada akhirnya
makin rendah tekanan darah dan sebaliknya
Kapiler
Arteri
bercabang lagi menjadi kapiler-kapiler yang diameternya sangat kecil dan hanya
dapat dilihat oleh mikroskop. Kapiler hanya mempunyai satu lapis sel endotel,
kapiler berada dimana-dimana disemua bagian dari tubuh. Itu sebabnya setiap terjadi luka pada
organ tubuh selalu menimbulkan perdarahan. Kapiler merupakan bagian penting
dari sistem sirkulasi karena pertukaran nutri dan zat-zat sisa metabolisme
hanya dapat melalui dindingnya yang tipis. Oksigen dan glukosa merembes keluar
dari kapiler kedalam cairan yang meliputi sel dan sebaliknya karbon dioksida
(CO2) dan sisa-sisa lain akan merembes masuk ke kapiler. Tidak seluruh kapiler
terbuka atau digunakan pada saat yang sama.
Sebagai
contoh sesudah makan kapiler yang berada
di saluran cerna terbuka atau sewaktu melakukan olahraga kapiler yang
terbuka adalah yang berada di otot-otot skeletal. Kapiler-kapiler ini
kebanyakan mempunyai cabang-cabang yang memungkinkan darah dari arteri dapat
langsung mengalir ke venula (pembuluh darah kecil yang akan meneruskan darah ke
vena) bila kapiler tertutup. Otot-otot spincter melingkar pada bagian pangkal
tiap kapiler. Spincter kapiler akan kontraksi untuk mencegah mengalirnya darah
masuk ke kepiler. Makin banyak kapiler terbuka, makin rendah tekanan darah.
Vena dan venula
Vena
dan vena yang lebih kecil yang disebut venula membawa darah dari kapiler ke
jantung. Venula menerima darah dari kapiler, kemudian bergabung menjadi satu
membentuk vena. Dinding vena lebih tipis dibanding arteri karena lapis tengah
dari otot dan serabut elastisnya tidak berkembang baik. Dalam beberapa vena
besar, khususnya pada lengan dan tungkai terdapat katub yang hanya memungkinkan
darah mengalir kearah jantung dan mencegah darah kembali kerah semula.
Arteri sistemik
Dengan
memperhatikan aorta sesudah keluar dari, maka aorta dapat dibagi dalam 3
bagian, yaitu aorta ascendens, arcus aorta dan aorta descendens. Pada aorta
ascendens keluar arteri coronaria, yang mensuplai darah ke jantung. Tiga cabang
arteri besar yang keluar dari arcus aorta yaitu a. Brachiocephalus (brachiocephalic artery), a. Carotis communitas sinistra (left common caratoid) dan a. Subclavia sinistra (left subclavian).
A.
Brachiocephalus dibagai menjadi a. Carotis communis dextra (right common
carotid) dan a.subclavia dextra (right subclavian). Pembuluh darah ini
mensuplai darah ke kepala dan lengan.
Aorta
descendens dibagi menjadi : aorta thoraclis, yang memberikan cabang-cabang ke
organ yang terdapat di dalam dada dan aorta abdominalis, yang memberi cabang ke
organ-organ yang terdapat di rongga abdomen (perut). Aorta descendesns berakhir
saat pembuluh sarah ini bercabang dua menjadi a. Iliaca communis yang kemudia
bercabang lagi menajdi a. Iliaca interna dan a.iliaca externa a. Iliaca interna
mensuplai darah ke organ-organ pelvis, sedang a.iliaca externa mensuplai darah
ke tungkai.
Vena sistemik
Vena
jugularis (jugular vein) interna dan externa mengalir darah dari otak, kepala
dan leher V. Jugularis externa masuk ke v. Subclavia (subclavian vein),
kemudian bersama-sama v. Jugularis
interna masuk ke v. Brachiocephalus (brachiocephalic vein). Vena-vena ini
bergabung dan masuk kedalm vena cava superior.Dalam rongga perut, v. Porta
hepatis menerima darah dari organ visceral abdominalis (usus) dan masuk kedalm
hati (liver). Sekeluarnya dari liver v. Hepatica masuk ke vena cava inferior.Di
daerah pelvis, vena-vena dari berbagai organ pelvis masuk ke v. Iliaca interna, sementara
vena-vena dari tungkai masuk ke v. Iliaca externa yang kemudian bergabung membentuk vena cava
inferior.
Suplai darah ke otak
Otak disuplai dengan darah yang mengandung banyak oksigen
dalam yang bercabang-bercabang. Cabang-cabang ini kemudian bersatu kembali
membentuk “cicle of willis”, yang
terletak di daerah kelenjar hipofise. Keuntungan dari anyaman pembuluh darah sperti
ini yaitu bila salah satu tersumbat, otak tetap dapat menerima darah dari
pembuluh lain.
Suplai darah ke jantung
Arteri coronaria sangat
penting. Karena arteri ini menyalurkan darah ke otot jantung (jantung tidak
mendapat darah dari isi jantung). Arteri coronaria sisnistra dan dextra keluar
dari aorta dibelakang katub aorta. Arteri
ini terbentang dipermukaan luar jantung, dimana kemudian
bercabang-cabang ke arah yang meliputi seluruh bagian jantung. Walaupun a. Coronaria
mendapat darah dengan tekanan yang besar, namun dia berdiamter sangat kecil dan
dapat tersumbat.
Gambar
2 : peredaran darah
C.
Fisiologi sistem kardiovaskuler
Jantung
adalah organ otot dari sistem sirkulasi yang selalu berdenyut untuk memompakan
darah keseluruh tubuh. Dengan ukuran kira-kira sebesar satu kepalan tangan,
jantung yang terdiri dari jaringan otot jntung yang sangat kuat dan selalu
kontraksi dan relaksasi secara teratur selama hidup.
Jantung
terbagi menjadi 4 ruang, ruang bagian atas disebut atrium yang menerima dan
mengumpulkan darah yang masuk ke jantung. Atrium menyalurkan darah ke ruang
jantung bagian bawah yang disebut
ventrikel, yang kemudian memompakan darah ini keluar ( ke paru dan seluruh
tubuh).
Jantung
manusia sebenarnya melakukan dua pompa sekali berdenyut. Bagian kanan jantung
yang menerima darah yang miskin oksigen dari seluruh tubuh, akan menyalurkan
darah ini ke paru. Dalam paru (alveoli) oksigen diserap masuk kedalam darah.
Bagian kiri ajntung menerima darah yang kaya oksigen dari paru dan menyalurkan
keseluruh tubuh.
D.
Sistolik
Kontraksi
jaringan otot jantung di ventrikel disebut sistolik. Saat ventrikel kontraksi,
darah dalam ruang ini disemprotkan keluar jantung menuju ke arteri-arteri. Dari
ventrikel kiri darah dikosongkan masuk ke aorta dan dai ventrikel kanan ke
arteri pulmonalis. Peningkatan tekanan selam kontraksi ventrikel inilah yang
disebut “tekanan sistolik”
E.
Diastolik
Relaksasi
dari jaringan otot jantung di ventrikel disebut diastolic. Saat venrikel
relaksasi, memungkinkan ruang ini dapat menerima darah dari atrium. Penurunan
tekanan saat relaksasi ventrikel ini disebut “tekanan diastolik”. Menurut hukum
frank-straling. “makin besar isi jantung sewaktu diastolik, makin besar jumlah
darah yang dipompakan ke aorta”
F.
Sistem konduksi listrik
Jaringan
serabut saraf mengontrol kontraksi dan relaksasi dari otot jantung agar
denyut/pompa jantung efisien. Sinoatrial node (SA node) merupakan sumber
listrik dalam (pacemaker) dari jantung. SA node terletak di dinding bagain
belakang atas natrium kanan, mengirimkan implus listrik yang merupakan suatu
rangsang setiap denyut jantung. Implus/ rangsang ini disebar keseluruhan
atrium, menyebabkan jaringan otot jantung kontraksi secara bergelombang.
Implus yang berasal
dari SA node sampai di artrioventrikular node (AV node) yng terletak di dinding bagian bawah
atrium kanan dekat septum dan sedikit diatas ventrikel. AV node kemudian
meneruskan implus melaui jarringan saraf ke ventrikel, menyebabkan ventrikel
kontraksi seperti gelombang (mulai dari apex dan bergerak kerah atas). Aliran
listrik meninggalkan AV node menuju ke ventrikel melalui dua cabang serabut
listrik yang disebut “right bundle branche” dan “left bundle branche”.
G.
Sistem sirkulasi darah
Darah
diartikan dari jantung ke organ-organ tubuh melalui jatringan rumit dari
arteri. Arteriol dan kapiler. Kemudian kembali ke jantung melalui jalan venula
dan vena. Sistem vaskuler dapat dibagi dalam 2 sirkulasi : sirkulasi pulmonal,
yaitu sirkulasi darah yang melalui paru, dan sirkulasi sistemik, yaitu
sirkulasi yang melayani kebutuhan darah untuk organ-organ tubuh.
Sirkulasi pulmonal
Alirah darah yang
melewati paru mengikuti jalan sebagai berikut :
Darah
yang mengandung banyak CO2 (dari seluruh tubuh) masuk ke atrium
kanan melalui vena cava superior dan inferior (vena paling besar dalam tubuh)
kontraksi atrium kanan darah didorong ke ventrikel kanan melalui katub
tricupsidalis. Dari ventrikel kanan darah dipompakan melalui katub pulmonalis
ke arteri pulmonalis.
Kemudian
arteri ini bercabang dua untuk menglirkan darah ke paru kiri dan kanan. Arteri
ini selanjutnya bercabang-cabang lagi menjadi arteriol-arteriol dalam paru,
kemudian akan berakhir di kapiler-kapiler disekitar alveolus dimana akan
terjadi pertukaran gas karbon dioksida dan oksigen, karbon dioksida akan
dikeluarkan sedangkan oksgen akan masuk an diikat dalam kapiler. Darah kemudian
masuk kedalam venula pulmonalis dan melanjutkan diri melalui kembali ke atrium
kiri yang selajutnya masuk ke ventrikel kiri.
Sirkulasi
pulmonal
Atrium / ventrikel
kanan – A.pulmonalis- paru-V.pulmonalis-jantung (atrium kiri)
Sirkulasi sistemik
Sirkulasi
sistemik meliputi seluruh pembuluh darah arteri dan vena dalam tubuh. Arteri
paling besar pada sirkulasi sistemik ini yaitu aorta dan vena paling besar
yaitu vena cava superior (VCS) dan vena cava inferor (VCI). VCS menerima darah
dari kepala, dada dan lengan, sedang VCI menerima darah dari tubuh bagian
bawah. Kedua vena cava masuk kedalam atrium kanan. Darah yang menuju ke
organ-organ tubuh mulai dari ventrikel
kiri yang memompa darah yang kaya oksiegn ke aorta.
Cabang-cabang
dari aorta masing-msing menuju ke organ-organ dan bagian lain dalam tubuh, yang
kemudian akan kembali ke jantung melalui VCS dan VCI. Pada beberapa organ tubuh
arteri dan vena yang melayani organ yang sama. Mempunyai nama yang sama.
Sebagai contoh pembuluh darah yang menuju ke ginjal (renal). Rute sirkulasi
darah sistemik sebagai berikut: ventrikel kiri, aorta, arteri (arteriol,
kapiler, venula, vena), vena cava superior / inferior ke atrium kanan. Tidak
seperti pada sirkulai pulmonal, arteri pada sirkulasi sistemik mengandung darah
yang kaya oksigen dan berwarna merah terang, sedang vena berisi darah yang
mengandung banyak CO2 dan berwarna merah keungu-unguan.
H.
Denyut jantung
Dinding
arteri yang elastis akan menggembung ketika semprotan darah masuk ke dalam
arteri, tetapi kemudian segera akan kembali mengerut. Mengembun dan mengerutnya
arteri ini dapat dirasakan sebagai denyut arteri yang terdapat dekat permukaan
tubuh. Untuk memeriska denyut arteri yang terdapat dekat permukaan tubuh. Untuk
memerikasa denyut nadi biasanya dengan meletakkan beberapa jari tangan pada a.
Radialis, yang terletak pada pergelangan tangan dekat pangkal ibu jari.
F. Suara jantung
Suara jantung terdengar
karena getaran yang disebabkan oleh perubahan tekanan yang terjadi saat
ventrikel kontraksi dan menutupnya katub.
G.
Darah
Darah
adalah cairan tubuh yang terdiri dari plasma dan sel atau struktur seperti sel.
Dalam tubuh orang dewasa, volumenya sekitar 5-6 liter atau 7 % dari berat
badan.
Plasma:
Plasma
meliputi 53-57% dari keseluruhan volume darah, terdiri dari dari 90% air, 7-9%
protein, 0,1 glukosa, 1% bahan anorganik.
Bahan
protein, dapat dibagi dalam 3 jenis yaitu albumin (yang mengatur tekanan
osmotic dalam darah serta mengatur volume air dalam darah), globulin
(berhubungan dengan fungsi antibody/kekebalan tubuh) dan fibrinogen (protein
yang penting dalam pembekuan darah).
Sel
darah :
Meliputi 43-47% dari
seluruh volume darah. Dikenal ada 3 jenis sel darah, eritrosit (sel darah
merah), lekosit (sel darah putih) dan
trombosit (platelet).
1.
Eritrosit
Sel
darah merah merupakan sel terbanyak, yaitu sekitar 5 juta/mm 3.
Bentuknya dalam sirkulasi darah berbentuk biconvace (cekung pada kedua sisinya),
tidak mempunyai inti sel. Inti sel darah merah ini menghilang saat lahir
sebagai suatu proses pematangan sel yang terjadi pada sumsum tulang merah. Bentuk yang biconcave ini
memungkinkan ratio volume permukaan sel paling besar, yang penting untuk
mengikat oksigen atau karbon dioksida lebih banyak. Fungsi utama seldarah yaitu
mengangkut O2 ke jaringan/ organ tubuh dan membawa kembali CO2
dari jaringan ke paru-paru untk dikeluarkan lewat pernapasan. Jumlah normal Hb
dalam darah sekitar 13-16 gr per 100 ml darah.
Gambar
3 : sel darah merah
2.
Lekosit (granulosit)
Dalam
keadaan normal jumlah sel darah putih ini sekitar 5000-9000/ mm3.
Ada beberapa tipe sel darah putih, yaitu:
·
Neutrophil, yaitu tipe lekosit yang
paling banyak, yaitu 60-70 % dari total jumlah lekosit. Inti sel ini (nucleus)
mempunyai dua atautiga lobus/segmen, dan tiap-tiap lobus saling berhubungan
(a,b). Jumlah sel ini akan meningkat pada infeksi kuman.
·
Eosinophil, jumlah sekitar 2-4 % dari
seluruh jumlah lekosit, biasa inti sel mempunyai 2 lobus, pada gambar sediaan
apus granule pada sitoplasma berwarna merah-oranye (c). Uumlahnya biasa
meningkat pada infeksi cacing, flu atau alergi.
·
Basophil, jumlahnya paling sedikit,
sekitar 0-1 %. Intinya membentuk seperti huruf S, namun susah dilihat karena
banyak mengandung granule pada sitoplasmanya
·
Lymphocyte, jumlahnya sekitar 20-25 %,
merupakan lekosit yang paling kecil, inti sel (nucleus) berbentuk bulat dan
mengisi hampir seluruh ruanga sitoplasma
·
Monocyte, jumlahnya sekitar 3-8 %,
merupakan sel darah putih terbesar, bentuk nucleus sperti tapak kuda.
Gambar 4 : sel darah putih
Fungsi
utama sel darah putih ini untuk melindungi tubuh terhadap mikrooganisme(kuman)
dengan memfagosit (menyerang) kuman yang masuk. Neutrophil, monocyte dan lymphocyte
merupakan lekosit yang penting dalam memfagosit kuman atau (mikroorganisme).
Lymphocyte penting dalam fungsi kekebalan tubuh (mengangkat antibody) sedang
eosinophil berperan pada detoksifikasi protein asing yang masuk ketubuh seperti
allergen dan parasit.
3.
Trombosit (platelet)
Thrombocyte merupakan jenis sel darah merah yang paling
kecil, jumlah sel ini sekitar 250.000/mm3. Sel darah ini berisi
faktor pembeku darah, bila jumlahnya hanya sedikit dapat menyebabkan
perdarahan, misalnya pada penderita demam berdarah dengue, menyebabkan
penderita penyakit ini mudah terjadi
mimisan, perdarahan pada gusi atau usus. Masa hidup trombosit sekitar 10 hari.
Jumlah sel trombosit kurang dari normal disebut trombositopenia, misalnya pada
demam berdarah dengue.
Gambar
5 : trombosit
H . Sistem
limfatik
Limfe
adalah cairan tubuh seperti susu yang mengandung protein, lemak dan sel darah putih
(limfosit), yaitu sebagai pertahanan pertama dalam system kekebalan tubuh.
Sebagai contoh bila ada luka infeksi di daerah tungkai, kuman-kuman ditangkap
pada kelenjat limfe didaerah lipat paha (inguinal), ditandai daerah kelenjar
itu mengalami pembengkakan dan yeri serta lebih hangat karena proses peradangan
(proses kelenjar limfe memerangi kuman). Atau pembengkakan kelenjar limfe
leher,dalam rangka memerangi kuman tbc pada paru.
Limfe
mengalir dari kapiler limgfe kecil ke pembuluh limfe yang mempunyai katub
seperti vena yang mencegah aliran balik. Kontraksi otot skeletal menyebabkan
aliran cairan limfe melalui katub. Pembuluh limfe berhubungan dengan limphe
nodus, ogan limfe (sumsum tulang, liver, limpa, thympus) atau ke sistem
cardiovascular.
1.
Limphe nodus, yaitu masa kecil berbenjol
yan dilalui pembuluh limfe. Nodus ini terletak di ketiak, lipatan paha dan
leher. Fungsi utama limphe nodus ini yaitu memproduksi limfosit.
2.
Thymus, mengeluarkan hormon thymosin,
yang memproduksi T-cell, suatu bentuk dari limfosit.
3.
Limpa, menyaring atau membersihkan darah
dan cairan limfe yang melaluinya.
Fungsi sistem limfe
antara lain:
1.
Menyerap kelebihan cairan dan protein
dari jaringan ke sirkulasi darah, untuk mencegah pembengkaka jaringan.
2.
Memproduksi limfosit
3.
Pertahanan badan melawan mikroorganisme
dan partikel asing
4.
Membantu penyerapan lemak dari usus
halus.
5.
Membentuk antibdi.
Limpa
:
Limpa
adalah kelenjar tanpa saluran yang berhubungan erat dengan sytem. Terletak di
rongga perut bagian kiri atas dekat fundus lambung dengan berat sekitar 200 gram. Limfa berfungsi sebagai penyaring
darah dan menghancurkan sel-sel abnormal termasuk sel drah merah tua. Kelenjar
ini juga berperan sebagai komponen sistem kekebalan tubuh dengan membentuk antibody dan limfosit. Trombosit
dan sel darah putih juga disimpan disini
dalam beberapa keadaan, misalnya pada anemia hemolitik atau penyakit
lain yang menyebabkan limpa membesar (splenomegali), limpa dapat diangkat dan
manusia masih dapat hidup normal. Pengangkatan limpa (splenektomi) ini
bertujuan agar kerapuhan sel darah merah berkurang serta memperingan penyakit.
Gambar
6 : sistem limfatik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar