Rabu, 28 Desember 2016

Sistem Kardiovaskuler



Sistem kardiovaskuler
A.    Anatomi sistem kardiovaskuler
            Sistem sirkulasi darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung memompakan darah dan pembuluh darah menyalurkan darh dari jantung ke seleluruh tubuh. Fungsi utama dari sistem sirkulasi ini yaitu menjaga agar darah tetap tersalurkan sesuai tujuan atau tempatnya.


Gambar 1 : anatomi jantung
Jantung
Jantung berbentuk kerucut, terletak dalam rongga toraks (dada) diantara kedua paru,bagian anterior menghadap tulang belakang dan bagian posterior menghadap sternum (tulang dada). Bagian apex jantung mengarah ke kiri dan sekitar 2/3 bagian jantung terletak di bagian kiri dan garis tengah tubuh.besar jantung jauh lebih besar sedikit dari satu kepalan tangan kita.
Jantung dibungkus oleg 2 lapis selaput yang disebut pericardium yang membungkus jantung seperti sebuah kantong. Selaput bagian luar diliputi oleh pembuluh darah dan selaput ini membungkus jantung mulai dari bagian dasar jantung (basal), kemudian melekat ke tulang dada serta kebawah di diafragma. Di bagian belakang melekat ke tulang belakang (spinal column). Selaput jantung (pericardium) bagian dalam melekat pada otot jantung. Diantara kedua selaput ini berisi cairan yang memungkinkan jantung berdenyut dengan leluasa, namun tetap berada pada tempatnya.
Jantung terbagi atas 4 ruang. Bagian tas disebut atrium kiri dan kanan serta bagian bawah disebut ventrikel kiri dan kanan. Dinding bagian dalam yang memisahkan atrium dan ventrikel kiri dan kanan disebut septum. Ventrikel kiri adalah bagian jantung yang paling besar dan paling kuat yang berguna untuk memompakan darah melalui katub aorta ke seluruh tubuh. 

Arium kanan
Terdapat 3 lubang besar pada dinding atrium kanan ini, yaitu :
·         Vena cava superior, masuk dibagian bawah dinding posterior.
·         Lubang yang menghubungkan atrium kanan dan ventrikel kanan dijaga oleh katub yang disebut katub atrioventricular atau juga disebut katub tricupsidalis yang gunanya untuk menahan darah kembali ke atrium dextra.
·         Sinusn coronius, sebuah vena yang membawa darah dari dinding jantung. Lubang ini terletak diantara vena cava inferior dan katub tricupsidalis.

Ventrikel kanan
Pada dinding ventrikel kanan terdapat tonjolan yang disebut muskulus papilaris. Dari tonjolan ini berjalan serat fibrous yang disebut Chorda Tendinea, menuju dan melekat pada daun tricupspidalis. Chorda tendinea ini menyokong dan mencegah katub mengarah masuk ke atrium kanan saat ventrikel kanan kontraksi untuk memompakan darah ke arteri pulmonaris.
Lubang menuju ke A. Pulmonalis dijaga oleh kutub pulmonalis yang disebut juga katub semilunars, mencegah darah kembali lagi masuk ke ventrikel kanan saat ventrikel kanan dilatasi (fase diastolik). Negitu ventrikel kanan terisi penuh darah, segera akan kontraksi, ketika itu pula katub tricupsidalis menutup dan katub pulmonalis membuka.

Atrium kiri
     Atrium kiri relatif lebih kecil dibandingkan atrium kanan, tetapi dndingnya lebih tebal. Empat vena pilmonalis, masing-masin dua dari tiap paru masuk ke atrium kiri ini. Tidak pada katub pada lubang ini. Kutub atrioventricular yang menghubungkan atrium kiri dan ventrikel kiri disebut katub mitralis atau katub bicupsidalis (terdiri dari 2 daum).

Ventrikel kiri
Rongga ventrikel kiri berbentuk oval, sedang ventrikel kanan berbentuk bulan sabit, ukurannya juga relatif lebih kecil disebabkan dindingnya lebih tebal. Muskulus papilaris pada ventrikel kiri lebih besar dan chorda tendenia lebih tebal dan lebih kuat dibandingkan pada ventrikel kanan.
Terdapat 4 tipe katub yang mengatur aliaran darah dari jantung :
1.      Katub tricupsidalis (tricupsid valve), mengatur aliran darah dari atrium kana ke ventrikel kanan.
2.      Katub pulmonalis (pilmonary valve), mengatur aliran darah ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, kemudian darah ke paru-paru untuk mengambil oksigen.
3.      Katub mitralis (mitral valve), mengatur darah yang kaya oksigen dari paru melalui atrium kiri ke ventrikel kiri.
4.      Katub aorta (Aortic valve), mengatur jalan keluar darah yng kaya oksigen dari ventrikel kiri ke aorta yang selanjutnya dialirkan ke seluruh bagian dari tubuh termasuk jantung sendiri.

Vena cava superior
Vena ini merupakan salah satu dari dua vena yang membawa darah yang mengandung banyak C02 dari seluruh tubuh menuju jantung, darah vena-vena dari kepala dab tubuh bagian atas bersatu kedalam vena cava superior selanjutnya akan masuk kedalam atrium kanan.

Vena cava inferior
Darah vena-vena yang berasal dari tungkai dan tubuh bagian bawah bersatu masuk ke vena besar ini, selanjutnya akan dikosongkan ke atrium kanan.

Aorta
Aorta merupakan pembuluh darah terbesar dalam tubuh kita, diamterya kira-kira sebesar jempol tangan kita. Pembuluh darah ini membawa darah yang kaya O2 dari ventrikel kiri yang akan dialirkan keseluruh bagian tubuh

Arteri pilmonalis
Arteri ini membawa darah yang mengandung banyak CO2 dari ventrikel kanan ke paru-paaru. Tidak seperti biasa dimana arteri selalu mengandung banyak O2, arteri ini justru mengandung banyak CO2.

Vena pulmonalis 
Vena ini mengandung darah yang kaya O2 yang berasal dari paru yang kemudian masuk ke atrium kiri.

Musculus papillaris
M. papillaris ini melekat pada bagian paling bawah dari dinding inferior ventrikel musculus ini dihubungkan dengan katub tricupsidalis di ventrikel kanan dan katub mitralis di ventrikel kiri oleh chorda tendenia.

Chorda tendenia
Chorda tendenia ini adalah suatu tendon yang menghubungkan m. Papillaris dan katub tricupsidalis di ventrikel kanan, dan katub mitralis di ventrikel kiri.

Katub tricupsidalis
Katub ini memisahkan atrium kanan dengan vetntrikel kanan. Katub ini akan membukan sehingga darah yang terku,pul di atrium kanan dapat mauk ke ventriel kanan, dan kaan menutup begitu ventrikel kanan kontraksi untuk mencegah darah kembali ke atrium kanan.

Katub mitralis 
Katub ini memisahkan atrium kiri dengan ventrikel kiri. Dia akan membuka darah menalir dari atrium kiri ke ventrikel kiri. Begitu penuh ventrikel kiri akan kontraksi dan katub ini akan menutup untuk mencegah darah kembali ke atrium kiri.

Katub pulmonalis
            Katub ini memisahkan ventrikel kanan dengan atrium pulmonalis. Ketika ventrikel kanan kontraksi, katub ini akan memuka sehingga darah dari ventrikel kanan yang mengandung banyak CO2 dapat megalir masuk ke paru. Katub ini akan menutup ketika ventrikel relaksasi untuk mencegah darah kembali masuk ke jantung.

Katub aorta
Katub ini memisahkan venrikel kiri dengan aorta. Akan membuka ketika ventrikel kiri kontraksi untuk mengalirkan darah kaya O2 keseluruh tubuh dan akan menutuo ketika ventrikel relaksasi, untuk mencegah darah kembali ke jantung.

B.     Sistem vaskuler
Sistem vaskuler terdiri dari 3 tipe pembuluh darah, yaitu arteri, kapiler, dan vena.

Arteri dan arteriol
Arteri mengalirkan darah menuju dari jantung. Arteri mempunyai dinding yang tebal terdiri dari endotel interna dan externa, juga lapis serat elastik tebal dibagian tengah serta otot polos. Serat yang elastik ini memungkinkan arteri menggembung dan menerima peningkatan volume darah tiba-tiba setiap jantung berdenyut / kontraksi.
Arteriol adalah arteri yang lebih kecil, namun masih terlihat oleh mata telanjang. Lapisan tengah dari pembuluh darah ini mempunyai serabut elastik, namun mempunyai otot polos lebih banyak yang melingkari arteriol. Kontraksi sel-sel otot polos ini diluar pengaruh gerak sadar, jadi gerakan otot ini dibawah pengaruh sistem saraf autonomic. Jika serabut otot kontraksi, diameter rongga (lumen) arteriol mengecil, sedang bila relaksasi lumennya membesar. Kontraksi atau relaksasi arteriol ini besar pengaruhnya terhadap tekanan darah. Makin besar lumen dilatasi, makin rendah tahanan aliran darah yang pada akhirnya makin rendah tekanan darah dan sebaliknya

Kapiler
Arteri bercabang lagi menjadi kapiler-kapiler yang diameternya sangat kecil dan hanya dapat dilihat oleh mikroskop. Kapiler hanya mempunyai satu lapis sel endotel, kapiler berada dimana-dimana disemua bagian dari  tubuh. Itu sebabnya setiap terjadi luka pada organ tubuh selalu menimbulkan perdarahan. Kapiler merupakan bagian penting dari sistem sirkulasi karena pertukaran nutri dan zat-zat sisa metabolisme hanya dapat melalui dindingnya yang tipis. Oksigen dan glukosa merembes keluar dari kapiler kedalam cairan yang meliputi sel dan sebaliknya karbon dioksida (CO2) dan sisa-sisa lain akan merembes masuk ke kapiler. Tidak seluruh kapiler terbuka atau digunakan pada saat yang sama.
Sebagai contoh sesudah makan kapiler yang berada  di saluran cerna terbuka atau sewaktu melakukan olahraga kapiler yang terbuka adalah yang berada di otot-otot skeletal. Kapiler-kapiler ini kebanyakan mempunyai cabang-cabang yang memungkinkan darah dari arteri dapat langsung mengalir ke venula (pembuluh darah kecil yang akan meneruskan darah ke vena) bila kapiler tertutup. Otot-otot spincter melingkar pada bagian pangkal tiap kapiler. Spincter kapiler akan kontraksi untuk mencegah mengalirnya darah masuk ke kepiler. Makin banyak kapiler terbuka, makin rendah tekanan darah.

Vena dan venula
Vena dan vena yang lebih kecil yang disebut venula membawa darah dari kapiler ke jantung. Venula menerima darah dari kapiler, kemudian bergabung menjadi satu membentuk vena. Dinding vena lebih tipis dibanding arteri karena lapis tengah dari otot dan serabut elastisnya tidak berkembang baik. Dalam beberapa vena besar, khususnya pada lengan dan tungkai terdapat katub yang hanya memungkinkan darah mengalir kearah jantung dan mencegah darah kembali kerah semula.

Arteri sistemik
Dengan memperhatikan aorta sesudah keluar dari, maka aorta dapat dibagi dalam 3 bagian, yaitu aorta ascendens, arcus aorta dan aorta descendens. Pada aorta ascendens keluar arteri coronaria, yang mensuplai darah ke jantung. Tiga cabang arteri besar yang keluar dari arcus aorta yaitu a. Brachiocephalus (brachiocephalic artery), a. Carotis communitas sinistra (left common caratoid) dan a. Subclavia sinistra (left subclavian).
A. Brachiocephalus dibagai menjadi a. Carotis communis dextra (right common carotid) dan a.subclavia dextra (right subclavian). Pembuluh darah ini mensuplai darah ke kepala dan lengan.
Aorta descendens dibagi menjadi : aorta thoraclis, yang memberikan cabang-cabang ke organ yang terdapat di dalam dada dan aorta abdominalis, yang memberi cabang ke organ-organ yang terdapat di rongga abdomen (perut). Aorta descendesns berakhir saat pembuluh sarah ini bercabang dua menjadi a. Iliaca communis yang kemudia bercabang lagi menajdi a. Iliaca interna dan a.iliaca externa a. Iliaca interna mensuplai darah ke organ-organ pelvis, sedang a.iliaca externa mensuplai darah ke tungkai.


Vena sistemik
Vena jugularis (jugular vein) interna dan externa mengalir darah dari otak, kepala dan leher V. Jugularis externa masuk ke v. Subclavia (subclavian vein), kemudian  bersama-sama v. Jugularis interna masuk ke v. Brachiocephalus (brachiocephalic vein). Vena-vena ini bergabung dan masuk kedalm vena cava superior.Dalam rongga perut, v. Porta hepatis menerima darah dari organ visceral abdominalis (usus) dan masuk kedalm hati (liver). Sekeluarnya dari liver v. Hepatica masuk ke vena cava inferior.Di daerah pelvis, vena-vena dari berbagai organ pelvis  masuk ke v. Iliaca interna, sementara vena-vena dari tungkai masuk ke v. Iliaca externa  yang kemudian bergabung membentuk vena cava inferior. 

Suplai darah ke otak
Otak disuplai  dengan darah yang mengandung banyak oksigen dalam yang bercabang-bercabang. Cabang-cabang ini kemudian bersatu kembali membentuk  “cicle of willis”, yang terletak di daerah kelenjar hipofise. Keuntungan dari anyaman pembuluh darah sperti ini yaitu bila salah satu tersumbat, otak tetap dapat menerima darah dari pembuluh lain.

Suplai darah ke jantung
Arteri coronaria sangat penting. Karena arteri ini menyalurkan darah ke otot jantung (jantung tidak mendapat darah dari isi jantung). Arteri coronaria sisnistra dan dextra keluar dari aorta dibelakang katub aorta. Arteri  ini terbentang dipermukaan luar jantung, dimana kemudian bercabang-cabang ke arah yang meliputi seluruh bagian jantung. Walaupun a. Coronaria mendapat darah dengan tekanan yang besar, namun dia berdiamter sangat kecil dan dapat tersumbat. 

Gambar 2 : peredaran darah

C.     Fisiologi sistem kardiovaskuler
Jantung adalah organ otot dari sistem sirkulasi yang selalu berdenyut untuk memompakan darah keseluruh tubuh. Dengan ukuran kira-kira sebesar satu kepalan tangan, jantung yang terdiri dari jaringan otot jntung yang sangat kuat dan selalu kontraksi dan relaksasi secara teratur selama hidup.
Jantung terbagi menjadi 4 ruang, ruang bagian atas disebut atrium yang menerima dan mengumpulkan darah yang masuk ke jantung. Atrium menyalurkan darah ke ruang jantung bagian bawah  yang disebut ventrikel, yang kemudian memompakan darah ini keluar ( ke paru dan seluruh tubuh).
Jantung manusia sebenarnya melakukan dua pompa sekali berdenyut. Bagian kanan jantung yang menerima darah yang miskin oksigen dari seluruh tubuh, akan menyalurkan darah ini ke paru. Dalam paru (alveoli) oksigen diserap masuk kedalam darah. Bagian kiri ajntung menerima darah yang kaya oksigen dari paru dan menyalurkan keseluruh tubuh.
D.    Sistolik
Kontraksi jaringan otot jantung di ventrikel disebut sistolik. Saat ventrikel kontraksi, darah dalam ruang ini disemprotkan keluar jantung menuju ke arteri-arteri. Dari ventrikel kiri darah dikosongkan masuk ke aorta dan dai ventrikel kanan ke arteri pulmonalis. Peningkatan tekanan selam kontraksi ventrikel inilah yang disebut “tekanan sistolik”
E.     Diastolik
Relaksasi dari jaringan otot jantung di ventrikel disebut diastolic. Saat venrikel relaksasi, memungkinkan ruang ini dapat menerima darah dari atrium. Penurunan tekanan saat relaksasi ventrikel ini disebut “tekanan diastolik”. Menurut hukum frank-straling. “makin besar isi jantung sewaktu diastolik, makin besar jumlah darah yang dipompakan ke aorta”
F.      Sistem konduksi listrik
Jaringan serabut saraf mengontrol kontraksi dan relaksasi dari otot jantung agar denyut/pompa jantung efisien. Sinoatrial node (SA node) merupakan sumber listrik dalam (pacemaker) dari jantung. SA node terletak di dinding bagain belakang atas natrium kanan, mengirimkan implus listrik yang merupakan suatu rangsang setiap denyut jantung. Implus/ rangsang ini disebar keseluruhan atrium, menyebabkan jaringan otot jantung kontraksi secara bergelombang.
Implus yang berasal dari SA node sampai di artrioventrikular node (AV  node) yng terletak di dinding bagian bawah atrium kanan dekat septum dan sedikit diatas ventrikel. AV node kemudian meneruskan implus melaui jarringan saraf ke ventrikel, menyebabkan ventrikel kontraksi seperti gelombang (mulai dari apex dan bergerak kerah atas). Aliran listrik meninggalkan AV node menuju ke ventrikel melalui dua cabang serabut listrik yang disebut “right bundle branche” dan “left bundle branche”.



G.    Sistem sirkulasi darah
Darah diartikan dari jantung ke organ-organ tubuh melalui jatringan rumit dari arteri. Arteriol dan kapiler. Kemudian kembali ke jantung melalui jalan venula dan vena. Sistem vaskuler dapat dibagi dalam 2 sirkulasi : sirkulasi pulmonal, yaitu sirkulasi darah yang melalui paru, dan sirkulasi sistemik, yaitu sirkulasi yang melayani kebutuhan darah untuk organ-organ tubuh.
Sirkulasi pulmonal
Alirah darah yang melewati paru mengikuti jalan sebagai berikut :
Darah yang mengandung banyak CO2 (dari seluruh tubuh) masuk ke atrium kanan melalui vena cava superior dan inferior (vena paling besar dalam tubuh) kontraksi atrium kanan darah didorong ke ventrikel kanan melalui katub tricupsidalis. Dari ventrikel kanan darah dipompakan melalui katub pulmonalis ke arteri pulmonalis.
Kemudian arteri ini bercabang dua untuk menglirkan darah ke paru kiri dan kanan. Arteri ini selanjutnya bercabang-cabang lagi menjadi arteriol-arteriol dalam paru, kemudian akan berakhir di kapiler-kapiler disekitar alveolus dimana akan terjadi pertukaran gas karbon dioksida dan oksigen, karbon dioksida akan dikeluarkan sedangkan oksgen akan masuk an diikat dalam kapiler. Darah kemudian masuk kedalam venula pulmonalis dan melanjutkan diri melalui kembali ke atrium kiri yang selajutnya masuk ke ventrikel kiri.
Sirkulasi pulmonal
Atrium / ventrikel kanan – A.pulmonalis- paru-V.pulmonalis-jantung (atrium kiri)
Sirkulasi sistemik
Sirkulasi sistemik meliputi seluruh pembuluh darah arteri dan vena dalam tubuh. Arteri paling besar pada sirkulasi sistemik ini yaitu aorta dan vena paling besar yaitu vena cava superior (VCS) dan vena cava inferor (VCI). VCS menerima darah dari kepala, dada dan lengan, sedang VCI menerima darah dari tubuh bagian bawah. Kedua vena cava masuk kedalam atrium kanan. Darah yang menuju ke organ-organ  tubuh mulai dari ventrikel kiri yang memompa darah yang kaya oksiegn ke aorta.


Cabang-cabang dari aorta masing-msing menuju ke organ-organ dan bagian lain dalam tubuh, yang kemudian akan kembali ke jantung melalui VCS dan VCI. Pada beberapa organ tubuh arteri dan vena yang melayani organ yang sama. Mempunyai nama yang sama. Sebagai contoh pembuluh darah yang menuju ke ginjal (renal). Rute sirkulasi darah sistemik sebagai berikut: ventrikel kiri, aorta, arteri (arteriol, kapiler, venula, vena), vena cava superior / inferior ke atrium kanan. Tidak seperti pada sirkulai pulmonal, arteri pada sirkulasi sistemik mengandung darah yang kaya oksigen dan berwarna merah terang, sedang vena berisi darah yang mengandung banyak CO2 dan berwarna merah keungu-unguan.
H.    Denyut jantung
Dinding arteri yang elastis akan menggembung ketika semprotan darah masuk ke dalam arteri, tetapi kemudian segera akan kembali mengerut. Mengembun dan mengerutnya arteri ini dapat dirasakan sebagai denyut arteri yang terdapat dekat permukaan tubuh. Untuk memeriska denyut arteri yang terdapat dekat permukaan tubuh. Untuk memerikasa denyut nadi biasanya dengan meletakkan beberapa jari tangan pada a. Radialis, yang terletak pada pergelangan tangan dekat pangkal ibu jari.

    F. Suara jantung
Suara jantung terdengar karena getaran yang disebabkan oleh perubahan tekanan yang terjadi saat ventrikel kontraksi dan menutupnya katub.
G. Darah
Darah adalah cairan tubuh yang terdiri dari plasma dan sel atau struktur seperti sel. Dalam tubuh orang dewasa, volumenya sekitar 5-6 liter atau 7 % dari berat badan.
Plasma:
Plasma meliputi 53-57% dari keseluruhan volume darah, terdiri dari dari 90% air, 7-9% protein, 0,1 glukosa, 1% bahan anorganik.
Bahan protein, dapat dibagi dalam 3 jenis yaitu albumin (yang mengatur tekanan osmotic dalam darah serta mengatur volume air dalam darah), globulin (berhubungan dengan fungsi antibody/kekebalan tubuh) dan fibrinogen (protein yang penting dalam pembekuan darah).

Sel darah :
Meliputi 43-47% dari seluruh volume darah. Dikenal ada 3 jenis sel darah, eritrosit (sel darah merah), lekosit (sel darah putih)  dan trombosit (platelet).
1.      Eritrosit
Sel darah merah merupakan sel terbanyak, yaitu sekitar 5 juta/mm 3. Bentuknya dalam sirkulasi darah berbentuk biconvace (cekung pada kedua sisinya), tidak mempunyai inti sel. Inti sel darah merah ini menghilang saat lahir sebagai suatu proses pematangan sel yang terjadi pada sumsum  tulang merah. Bentuk yang biconcave ini memungkinkan ratio volume permukaan sel paling besar, yang penting untuk mengikat oksigen atau karbon dioksida lebih banyak. Fungsi utama seldarah yaitu mengangkut O2 ke jaringan/ organ tubuh dan membawa kembali CO2 dari jaringan ke paru-paru untk dikeluarkan lewat pernapasan. Jumlah normal Hb dalam darah sekitar 13-16 gr per 100 ml darah.


Gambar 3 : sel darah merah


2.      Lekosit (granulosit)
Dalam keadaan normal jumlah sel darah putih ini sekitar 5000-9000/ mm3. Ada beberapa tipe sel darah putih, yaitu:
·                     Neutrophil, yaitu tipe lekosit yang paling banyak, yaitu 60-70 % dari total jumlah lekosit. Inti sel ini (nucleus) mempunyai dua atautiga lobus/segmen, dan tiap-tiap lobus saling berhubungan (a,b). Jumlah sel ini akan meningkat pada infeksi kuman.


·                     Eosinophil, jumlah sekitar 2-4 % dari seluruh jumlah lekosit, biasa inti sel mempunyai 2 lobus, pada gambar sediaan apus granule pada sitoplasma berwarna merah-oranye (c). Uumlahnya biasa meningkat pada infeksi cacing, flu atau alergi.
·                     Basophil, jumlahnya paling sedikit, sekitar 0-1 %. Intinya membentuk seperti huruf S, namun susah dilihat karena banyak mengandung granule pada sitoplasmanya
·                     Lymphocyte, jumlahnya sekitar 20-25 %, merupakan lekosit yang paling kecil, inti sel (nucleus) berbentuk bulat dan mengisi hampir seluruh ruanga sitoplasma
·                     Monocyte, jumlahnya sekitar 3-8 %, merupakan sel darah putih terbesar, bentuk nucleus sperti tapak kuda.


Gambar 4 : sel darah putih

Fungsi utama sel darah putih ini untuk melindungi tubuh terhadap mikrooganisme(kuman) dengan memfagosit (menyerang) kuman yang masuk. Neutrophil, monocyte dan lymphocyte merupakan lekosit yang penting dalam memfagosit kuman atau (mikroorganisme). Lymphocyte penting dalam fungsi kekebalan tubuh (mengangkat antibody) sedang eosinophil berperan pada detoksifikasi protein asing yang masuk ketubuh seperti allergen dan parasit.
3.      Trombosit (platelet)
            Thrombocyte merupakan jenis sel darah merah yang paling kecil, jumlah sel ini sekitar 250.000/mm3. Sel darah ini berisi faktor pembeku darah, bila jumlahnya hanya sedikit dapat menyebabkan perdarahan, misalnya pada penderita demam berdarah dengue, menyebabkan penderita penyakit ini  mudah terjadi mimisan, perdarahan pada gusi atau usus. Masa hidup trombosit sekitar 10 hari. Jumlah sel trombosit kurang dari normal disebut trombositopenia, misalnya pada demam berdarah dengue. 

Gambar 5 : trombosit
H . Sistem limfatik
Limfe adalah cairan tubuh seperti susu yang mengandung protein, lemak dan sel darah putih (limfosit), yaitu sebagai pertahanan pertama dalam system kekebalan tubuh. Sebagai contoh bila ada luka infeksi di daerah tungkai, kuman-kuman ditangkap pada kelenjat limfe didaerah lipat paha (inguinal), ditandai daerah kelenjar itu mengalami pembengkakan dan yeri serta lebih hangat karena proses peradangan (proses kelenjar limfe memerangi kuman). Atau pembengkakan kelenjar limfe leher,dalam rangka memerangi kuman tbc pada paru.
Limfe mengalir dari kapiler limgfe kecil ke pembuluh limfe yang mempunyai katub seperti vena yang mencegah aliran balik. Kontraksi otot skeletal menyebabkan aliran cairan limfe melalui katub. Pembuluh limfe berhubungan dengan limphe nodus, ogan limfe (sumsum tulang, liver, limpa, thympus) atau ke sistem cardiovascular.
1.                  Limphe nodus, yaitu masa kecil berbenjol yan dilalui pembuluh limfe. Nodus ini terletak di ketiak, lipatan paha dan leher. Fungsi utama limphe nodus ini yaitu memproduksi limfosit.
2.                  Thymus, mengeluarkan hormon thymosin, yang memproduksi T-cell, suatu bentuk dari limfosit.
3.                  Limpa, menyaring atau membersihkan darah dan cairan limfe yang melaluinya.

Fungsi sistem limfe antara lain:
1.                  Menyerap kelebihan cairan dan protein dari jaringan ke sirkulasi darah, untuk mencegah pembengkaka jaringan.
2.                  Memproduksi limfosit
3.                  Pertahanan badan melawan mikroorganisme dan partikel asing
4.                  Membantu penyerapan lemak dari usus halus.
5.                  Membentuk antibdi.
Limpa :
Limpa adalah kelenjar tanpa saluran yang berhubungan erat dengan sytem. Terletak di rongga perut bagian kiri atas dekat fundus lambung dengan berat sekitar  200 gram. Limfa berfungsi sebagai penyaring darah dan menghancurkan sel-sel abnormal termasuk sel drah merah tua. Kelenjar ini juga berperan sebagai komponen sistem kekebalan tubuh dengan  membentuk antibody dan limfosit. Trombosit dan sel darah putih juga disimpan disini  dalam beberapa keadaan, misalnya pada anemia hemolitik atau penyakit lain yang menyebabkan limpa membesar (splenomegali), limpa dapat diangkat dan manusia masih dapat hidup normal. Pengangkatan limpa (splenektomi) ini bertujuan agar kerapuhan sel darah merah berkurang serta memperingan penyakit.
Gambar 6 : sistem limfatik


Tidak ada komentar:

Posting Komentar