Fungsi
tubuh diatur oleh dua sistem pengatur utaam yaitu sistem saraf dan sistem
hormonal (sistem endokrin). Pada umumnya, sistem hormonal terutama berhubungan
dengan pengaturan berbagai fungsi metabolisme tubuh, mengatur kecepatan kimia
di dalam sel atau transpor zat-zat melalui membran sel atau aspek-aspek
metabolisme sel lainnya seperti pertumbuhan dan sekresi.
Sifat hormon
-
Suatu hormon merupakan zat kimia yang
disekresikan dalam cairan tubuh oleh suatu sel atau kelompok sel dan menimbukan
efek pengaturan fisiologis pada sel-sel tubuh lainnya.
-
Joron terbagi menjadi dua macam, yaitu
hormon lokal dan hormon umum.
Mekanisme kerja hormon
Berbagai hormon berfungsi mengatur tingkat aktivitas
jaringan sasaran. Untuk memberikan fungsi pengaturan ini, mereka dapat mengubah
reaksi-reaksi kimia dalam sel, mengubah permeabilitas membran sel terhadap
zat-zat khusus, tau mengaktifkan beberapa mekanisme sel spesifik lain. Berbagai
hormon melakukan efek ini dalam banyak cara. Akan tetapi , dua mekanisme umum
yang penting dengan mana banyak hormon berfungsin adalah :
1.
Pengaktifan sistem AMP siklik sel yang
selanjutnya menimbulkan fungsi sel tertentu
2.
Pengaktifan gen sel yang menyebabkan
fungsi sel tertentu.
Kelenjar
pada sistem hormon
1.
Kelenjar hipofisis anterior posterior
2.
Kelenjar thyroid
3.
Empat kelenjar parathyroid
4.
Dua kelenjar adrenal
5.
Pulau langerhans
6.
Dua ovarium
7.
Dua testis
8.
Kelenjar pineal
9.
Kelenjar timus
A. Kelenjar Hipofisi (pituitari)
Merupakan kelenjar kecil, garis tengahnya
kurang dari 1 cm dan berat sekitar 0,5 sampai 1 gram yang terletak dalam sel
latursica pada basis otak dan dihubungkan dengan hipotalamus oleh tangkai
pituitaria, atau infundibulum hipotalami.
Pembagian
hormon hipofisis
Secara
fisiologis hipofisis dibagi dalam dua bagian :
a.
Hipofisis anterior, juga dikenal sebagai
adehipofisis
Sekresi
hipofisis anterior diatur oleh hormon yang dinamakan “releasing” dan
“inhabitory hormones (“faktor”) hipotalamus” yang disekresikan dalam
hipotalamus sendiri dan kemudia dihantarkan ke hipofisis anterior melalui
pembuluh darah kecil yang dinamakan pembuluh portal hipotalamik-hipofisial.
Kelenjar hipofisis anterior terdirir dari atas bebrapa jenis sel. Pada umunya,
terdapat satu jenis sel untuk setiap jenis hormon yang dibentuk pada kelenjar
ini dengan tekhnik perawatan khusus, berbagai jenis sel ini dapat dibedakan
satu sama lain. Satu-satunya kemungkinan pengecualiannya adalah sel dari jenis
yang sama mungkin menyekresi hormon luteinisasi dan hormon perangsang folikel.
b.
Hipofisis poterior, juga dikenal sebagai
neurohipofisis
Sekresi
hipofisis posterior diatur oleh serabut saraf yang berasal dari hipotalamus dan berakhir pada hipofisis
posterior. Kelenjar hipofisis posterior, juga dinamakan pituisit. Akan tetapi,
pituisit tidak menyekresikan hormon, mereka bekerja sebagai struktur penyokong
untuk serabut saraf terminal yang jumlahnya banyak dan ujung-ujung saraf
terminal dari traktus saraf yang berasal dari nuklei supraoptikus dan
paraventrikularis hipotalamus. Traktus-traktus ini berjalan ke neurohipofissi
melaui infundibulum hipotalami. Ujung-ujung saraf merupakan tombol-tombol
bulosa yang terletak pada permukaan kapiler, tempat mereka menyekresi
hormon-hormon hipofisis posterior:
(1) Hormon
antidiuretik (ADH), juga dinamakan vasopresin dan
(2) Oksitosin.
Kedua
hormon ini merupakan polipeptida kecil, masing-masing mengandung sembilan asam
amino. Mereka indentik satu sama lain kecuali untuk dua asam amino.
1. Hormon
Hiposisis Anterior
a. Growth
hormone (GH) atau somatotropic jormone (STH)
adalah sejenis hormon protein yang
mengendalikan pertumbuhan seluruh se tubuh dengan merangsang seluruh jaringan
tubuh untuk menambah ukuran sel dan memperbanyak mitosis sehingga jumlah sel
bertambah. Gh mempunyai efek metabokik yaitu :
1) Protein
sintesis lebih, dengan cara:
- transport asam amino melalui membran
sel kedalam sel meningkat
- ribosom dalam sel meningkat
-pembentukan RNA dalam nucleus lebih
Katabolisme protein dan asam amino
berkurang
2) Penggunaan
karbohidrat berkurang
- GH menyebabkan berkurangnya penggunaan glukosa
untuk energi sehingga mempunyai efek diabetogenik.
3) Mobilisasi lemak berlebih
-
Jaringan lemak terjadi pelepasan fatty
acid berkurang menimnulkan acetyl Co-a berkurang untuk energi sehingga timbul
ketosis
-
Perlu diketahuai bahwa GH disekresi
dalam jumlah yang sama / hampir sama waktu masa anak-anak
-
Sekresi GH naik turun dalam beberapa
menit sehubungan dengan nutrisi dan stress antara lain : kelaparan,
hipoglikema, excercise, trauma, dan lain-lain.
b. Thyroid
Stimulating Hormone : hormone perangsang thyroid (TSH)
Kelenjar tiroid terletak tepat di bawah
laring sebelah kanan dan kiri depan trakea, menyekresi tiroksin,
triyodotironin, yang mempunyai efek nyata pada kecepatan metabolisme tubuh.
Kelenjar ini juga menyekresi kalsitonin, suatu hormon yang penting untuk
metabolisme kalsium.
1) Pembentukan
dan sekresi hormon tiroid
Hormon yang paling banyak disekresi oleh
kelenjar tiroid adalah tiroksin. Zat hasil sekresi dianmakan koloid yang
dibatasi oleh sel epitel kuloid yang menyekresikan ke bagian dalam folikel.
Unsur utaam koloid adlah glikoprotein besar firoglobulin, yang mengandung
hormon tiroid. Sekali sekresi memasuki folikel, kemudian diabsorpsi kembali
melalui epitel folikel dan masuk ke darah sebelum dapat berfungsi dalam tubuh.
2) Fungsi
hormon tiroid
Hormon tiroid mempunyai 2 efek utaam
pada tubuh:
-
Meningkatakan kecepatan metabolisme
secara keseluruhan
-
Pada anak-anak merangsang pertumbuhan
3) Peningkatan
umum kecepatan metabolisme
-
Hormon tiroid meningkatkan aktifitas
metabolisme hamoir semua jaringan tubuh
-
Efek hormon tiroid menyebabkan
peningkatan sintesis protein
-
Efek hormon tiroid pada sistem anzim
sel, dalam 1 minggu/ lebih setelah pemberian hormon tiroid paling sedikit 100
dan mungkin lebih banyak lagi enzim intra sel meningkat jumlahnya
-
Efek hormon tiroid pada mitokondria,
bila tiroksin/triodotironin
-
diberikan
pada binatang , mitokondria pada sebagian besar sel tubuh bertambah
ukuran dan jumlahnya.
-
Efek hormon tiroid dalam meningkatkan
transpor aktif ion melalui membran sel, salah satu enzim yang meningkat sebagai
respon terhadap hormon tiroid adalah Na-k ATP Ase.
4) Efek
hormon tiroid atas pertumbuhan
-
Hormon tiroid mempunyai efek umun dan
khusus atas pertumbuhan pada manusia
-
Efek tiroid atas pertumbuhan terutama
dimanifestasikan dalam anak-anak yang sedang tumbuh.
-
Pada orang dengan hipotiroidisme sering
terjadi pertumbuhan rangka yang
berlebihan yang menyebabkan anak menjadi sangat tinggi dari pada yang lain.
-
Tetapi epifise menutup pada usia yang
dini sehingga kemudian tinggi oran dewasa bisa menjadi lebih pendek
5) Kelainan
kelenjar tiroid
a) Kegagalam
sekresi tiroid
Pada anak-anak dapat saja terjadi
kegagalan sekresi tiroid , karena tidak terdapatnya enzim dalam sel-sel tiroid
yang dipelukan. Hal ini mengakibatkan kretinisme. Anak tampak dwafisme dan
mengalami retardasi mental, dengan kulit tebal, rambut jarang, suara serak dan
lidah menonjol keluar.pada orang dewasa tiroid dapat mengalami kerusakan secara
perlahan oleh penyakit autoimun. Jal ini terjadi pada miksedemia dengan
perlambatan semua fungsi tubuh, ketumpulan mental, suhu tubuh subnormal, kulit
kasar tebal dan suara serak.
b) Kelebihan
sekresi tiroid
Hipertiriodisme terjadi karena sintesis
abnormal suatu senyawa di dalam tubuh yang menyerupai TSH. Kondisi ini
mengakibatkan suatu peningkatan aktifitas metabolik dengan peningkatan nafsu
makan dan pembentukan panas. Gejala-gejalanya termasuk ansietas dan mudah
terangsang, tremor hallus pada tangan, intoleransi terhadap hangat, penurunan
berat badan, diare, berkeringat an ekspresi melotot.
c. ACTH
(adrenocorticotropik hormone), adrenocorticotropin, corticotropin
1) Pengaturan
-
Pengaturan sekresi kortisol hampir
seluruhnya diatur oleh hormon adrenokortikotropin (ACTH) yang disekresi oleh
kelenjar hipofisis anterior
-
Hormon ini juga dinamakan hormon
jorikotropin dan adrenokortikotropin yang juga meningkatkan pembentukan androgen
adrenal oleh korteks adrenal.
2) Afek
stres fisiologis pada sekresi ACHT
-
Hampir setiap jenis stress fisik atau
mental dapat mengakibatkan peningkatan sekresi ACHT dan akibatnya dalam
beberapa menit, sering meningkatkan sekresi kortisol sebanyak 20 kali.
3) Efek
penghambatan kortisol pada hipotalamus dan hipofisis anterior
-
Kortisol mempunyai efek umpan balik
negatif langsung pada :
·
Hipotalamus untuk menurunkan pembentukan
CRH
·
Kelenjar hipofisis anterior, yang
mengurangi pembentukan ACHT
umpan
balik ini membantu mengatur konsentrasi kortisol plasma, yaitu bila konsentrsi
terlalu besar, umpan balik ini secara automatis mengurangi konsentrasi ini
kembali ke tingkat pengaturan normal.
d. Hormon
perangsang folikel (FSH : follice stimuating hormon) dan luteinizing hormon
(LH)
Hormon ini disebut gonadotropin karena
horon ini mengatur fungsi gonad
1) Efek
fisiologis FSH
-
menstimulasi pertumbuhan folikel ovarium
dan membantu menstimulasi produksi estrogen ovarium
-
Pada laki-laki, merangsang pertumbuhan
dan perkembangan spermatozoa dalam tubulus seminiferus testis.
2) Efek
fisiologis LH
-
Pada perempuan, LH bekerja sama dengan
FSH, menstimulasi produksi esterogen. LH bertanggung jawab untuk ovulasi dans
ekresi progesteron dari folikel ruptur
-
Pada laki-laki, LH menstimulasi sel-sel
interstitiel tubulus seminiferus testis untuk memproduksi androgen (testoteron)
e. Prolaktin
Disekresi selama masa kehamilan dan saat
menyusui setelah melahirkan efek fisiologis
-
Prolaktin memicu dan mempertahankan
sekresi air susu dari kelenjar mammae yang sebelumnya juga telah dipersiapkan
untuk laktasi melalui kerja hormon lain
2. Hormon
hiposisis posterior ADH dan Oksitosin
Kedua hormon ini disintesis oleh sel-sel
syaraf dalam hipotalamus, di bawah sepanjang aksonnya dan disimpan dalam
neurohipofisi untuk dilepas keujung aksin. Masing-masing hormon disekresi oleh
sekelompok neuron yang terpisah.
a. ADH
(antidiuretik hormone)
Efek fisiologis
-
ADH menghemat air dan mengatur tekanan
osmotic cairan tubuh 95 % dari total osmotic pressure pada ECF ditentukan oleh
konsentrasi ion Na.
-
Adh pada konsentrasi sedang da tinggi
punya pressure effeck (meningkatkan tekanan darah dengan merangsang kontriksi
pembuluh darah perifer) karena itu ADH sering disebut sebagai vasopressin.
Faktor
yang mempengaruhi sekersi ADH
-
ADH meningkat pada trauma, rasa sakit,
cemas dan obat-obatan misal: morpin, nikotin, tranquilizer
-
ADH menurun pada pemberian alkohol
Sekresi
abnormal ADH
-
Hiposekresi mengakibatkan diabetes
insipidus, yang ditandai dengan rasa hasu yang berlebihan, juga produksi urine
yang berlebihan.
b. Oxitocin
Efek fisiologis
Pada perempuan efek oxitocin tidak
dikenal fungsinya pada laki-laki, walaupun dilepas saat stimulasi seksual.
-
Oksitoxin menstimulasi kontraksi sel-sel
otot polos uterus selama senggama, dan saat persalinan serta kelahiran pada ibu
hamil
-
Oksitoksin menyebabkan keluarnya air
susu dari kelenjar mammae pada ibu menyusi dengan menstimulasi sel-sel mio
spitelliel disekitar alveoli kelenjar mammae.
Kendali
sekrsi
-
Penghisapan payudara, desahan nafas atau
suara bayi atau stimulating puting aerola pada ibu menyusui mengakibakan
stimulus syaraf pada hipothalamus, sekresi oksitoxin dan keluarnya air susu.
-
Pelepasan oksitoxin dan air susu
dihambat oleh stress emosional.
B.
Kelenjar
Tiroid
Kelenjar
tiroid terdiri dari dua lobus lateral yang dihubungkan melalui sebuah ismus
yang sempit. Organ terletak di atas permukaan anterior kartilago tiroid trakea,
tepat di bawah laring.
Pembentukan dan pelepasan
Kelenjar tiroid
mensekresikan dua jenis hormon, yaitu :
-
Tiroksin atau tetraiodotironin (T4). 90
% dari seluruh sekresi kelenjar tiroid
-
Triiodotironin (T3), sekresi dalam
jumlah kecil.
Efek
fisiologis hormon tiroid
-
Hormon ini meningkatkan laju metabolik
hampir semua sel tubuh dengan menstimulasi konsumsi oksigen dan memperbesar
pengeluaran energi, terutama dalam bentuk panas
-
Pertumbuhan dan maturasi normal tulang
dan gigi, jaringan ikat serta jaringan syaraf.
Abnormalitas
sekresi
-
Hipotirodisme, megakibatkan penurunan
aktivitas metabilik,letargi, reaksi mental lambat dan peningkatan simpanan
lemak pada anak kecil megakibatkan retardasi mental (kretinisme)
-
Hipertirodisme, megakibatkan aktivitas
metabolik meningkat, berat badan turun, gelisah, tremor, diare,serta frekwensi
jantung meningkat.
C. Kelenjar paratiroid
Kelenjar
paratiroid adalah empat organ kecil yang masing-masing berukuran biji apel,
terletak pada permukaan posterior kelnjar tiroid dan dipisahkan dari kelenjar
tiroid oleh kapsul jaringan ikat.
1.
Anatomi fisiolog kelenjar paratiroid
Dalam
keadaan normal terdapat empat kelenjar paartiroid pada manusia, kelenjar ini
terletak tepat dibelakang tiap jutub atas dan tiap di belakang kurb bawah
setiap kelenjar tiroid. Setiap kelenjar paratiroid kira-kira panjang 6 mm,
lebar 3mm, dan tebal 2mm dan mempuyai gambaran makroskopik lemak coklat tua,
oleh karena itu kelenjar paratiroid sukar
ditentukan tempatnya. Kelenjar paratiroid manusia dewasa mengandng
sel-sel utama dan oksifil, tetapi sel oksifil tidak terdapat pada banyak
binatang dan manusia.
2.
Efek fisiologis
Paratiroid
mengendalikan kesiangan kalsium dan fosfat dalam tubuh melalui peningkatan
kadar fosfat darah.
-
Ion kalsium sangat penting untuk
pembentuka tulang dan gigi, koagulasi darah, kontraksi otot, permeabilitas
membran sel dan kemampuan eksitabilitas neuromuskular yang normal
-
Ion fosfat sangat penting untuk
metabolisme selluler, sitem buffer asam basa tubuh, serta juga sebagai komponen
neukleotida dan membran sel.
3.
Abnoralitas sekresi
-
Hipersekresi
Penyebabnya
biasanya adalah tumor dari salah satu kelenjar paratiroid.
-
Hiposekresi
Bila
kelenjar tiroid tidak mensekresikan hormon paratiroid dalam jumlah cukup,
oesteoklast tulang hampir tidak aktif samas sekali, akibatnya reabsorpsi tulang
demikian tertekan sehingga kadar kalsium dalam ciaran tubuh berkurang.
D. Kelenjar Adrenal
Adalah
dua massa triangular pipih bewarna kuning yang terutama pada jaringan adiposa.
Organ ini dikutup atas ginjal.
Hormon
yang dihasilkan adalah
1. Hormon
medular, yang disekresi oleh sel-sel kromatin medula adrenal untuk merespon
stimulus preganglion simpatis. Hormon ini antara lain adlah katekolamin,
epineprin, dan norepineprin.
2. Hormon
kortikal adrenal, kelenjar adrenal terletak pada kutub superior kedua ginjal,
masing-masing terdiri atas dua bagian, medula adrenal dan korteks adrenal.
Abnormalitas
hormon
1. Hipoadrenalisme-penyakit
addison
Penyakit ini akibat dri kegagalan
korteks adrenal menghasilkan hormon-hormon korteks adrenal dan hal ini
selanjutnya paling sering disebabkan oleh artrofi primer korteks adrenal.
2. Hiperadrenalisme-penyakit
cushing,
Hipersekresi korteks adrenal
menyebablkan kompleks efek hormonal yang dinamakan penyakit cushing. Ia akibat
tumor salah satu korteks adrenal yang mensekrasi kortisol atau hiperplasia umum
korteks adrenal.
E. Pankreas Endokrin
Sel
endokrin dapat ditemukan dalam pulau langerhans, yaitu kumpulan sel kecil tang
tersebar diseluruh sel organ. Ada 4 jenis sel penghasil hormon yang
terindentifikasi dalam pulau-pulau tersebut, yaitu:
1. Sel
alfa, , mensekresi glukagon yang meningkatkan kadar gula darah.
2. Sel
beta mensekresi insulin, yang enurunkan kadar gula darah
3. Sel
delta mensekresi somatostatin atau hormon penghalang hormon pertumbuhan yang
menghambat sekresi glukagon dan insulin
4. Sel
F, mensekresi polipeptida pankreas, sejenis hormon pencernaan untuk fungsi yang
tidak jelas, yang diepaskan setelah makan.
1)
Insulin
Insulin
merupakan protein kecil yang terdiri
dari dua rantai asam amino, satu sama lain dihubungkan oleh ikatan disulfida.
Sebelum insulin dapat berfungsi, ia harus berikatan dengan protein reseptor
yang besar di dalam membran sel.
Pengaturan
sekresi insulin
Sekresi insulin terutama di atur oleh konsentrasi glukosa
darah. Akan tetapi asam amino darah dan faktor-faktor lain juga memegang
peranan penting.
Perangsang
sekresi insulin oleh glukosa darah
Kadar glukosa darah
normal waktu puasa adalah 80 sampai 90 mg/100 ml kecepatan sekresi insulin
minimum. Waktu konsentrasi glokosa darah meningkat diatas 100 mg/100 ml darah,
kecepatan sekresi insulin meningkat cepat, mencapai puncaknnya yaitu 10 sampai
20 kali tingkat basal konsentrasi glukosa darah antara 300 dan 400 mg/ 100 ml.
2)
Glukagon, dan diabetes mellitus
-
Glukagon adalah suatu hormon yang
disekresi oleh sel-sel alfa pulau langerhans, yang mempunyai bebrapa fungsi
yang berlawanan dengan insulin.
-
Fungsinya yang terpenting adalah
meningkatkan konsentrasi glukosa darah.
-
Pada penyuntikan glukagon murno kepada
binatang terjadi efek hiperglikemia yang nyata.
-
Dua efek glukagon pada metabolisme
glukosa adalah (1) pemecahan glikogen dan (2) peningkatan glukoneogenesis/
Pengaturan
sekresi glukagon
1.
Efek konsentrasi glukosa darah
Perubahan
konsentrasi glukosa darah mempunyai efek yang jelas berlawanan pada sekresi
glukagon dibandingkan pada sekresi insulin. Yaitu, penurunan glukosa darah,
meningkatkan sekresi glukagon.
2.
Efek asam amino
Asam
amino meningkatkan sekresi glukagon, suatu efek yang tepat berlawanan dengan
glukosa.
Diabetes mellitus
Diabetes mellitus
disebabkan oleh penurunan kecepatan insulin oleh sel-sel beta pulau langerhans.
Biasanya dibagi dalam dua jenis yang berbeda: diabetes juvenalis, yang biasanya
tetapi tak selalu, dimulai mendadak pada awal kehidupan dan diabetas dengan
awitan maturitas yang dimulai di usia lanjut dan terutama kepada orang
kegemukan.
Patofisiologi diabetes
Sebagian besar patologi diabetes melitus dapat dikaitkan
dengan satu dari tiga efek utama kekurangan insulin sebagai berikut:
-
Pengurangan penggunaan glukosa oleh
sel-sel tubuh, dengan akibat peningkatan konsentrasi glukosa darah setinggi 300
sampai 1200 mg / 100 ml
-
Peningkatan nyata mobilisasi lemak dari
daerah-daerah penyimpanan lemak, menyebabkan kelainan metabolisme lemak maupun
pengendapan lipid pada dinding vaskular yang mengakibatkan aterosklerosis
-
Penguranagn protein dalam jaringan tubuh
Asidosis
pada diabetes
Bila tubuh menggangtungkan hampir seluruh
energinya pada lemak, kadar asam aseto-asetat dan asam b-hodroksibutirat dalam
cairan tubuh dapat meningkat dari 1 mEq/ liter sampai setinggi 10 Meq/ liter.
F. Kelenjar pineal
Kelenjar
pineal terbentuk dari jaringan syaraf dan terletak dilangit-langit venriel
ketiga otak. Kelenjar ini terdiri dari penealitosit dan sel neuroglia penopang.
Hormon
yang disekresi melatonon yang memeiliki bebrapa efek, yaitu :
-
Pada binatang percobaan mempengaruhi
endokrin kelenjar tiroid, kortek adrenal dan gonad serta mempengaruhi perilaku
perkawinan mereka
-
Pada manusia sepertinya memiliki efek
inhibisi terhadap pelepasan gonadotropin dan menghambat produksi melanain leh
melanosit dikulit.
G. Kelenjar Timus
Faktor
yang diproduksi oleh kelenjar ini adalah meliputi enam peptida, yang secara
kolektif fisebut timosin. Fungsi dari timosin adalah:
1. Mengendalikan
perkembangan sistem imun dpenden timus dengan menstimulasi diferensiasi dan
proliferasi sel limfosit T
2. Berperan
dalam penyakit immuno defisiensi kongenital, seperti agamaglobulinemia, yaitu
ketidakmampuan total untuk memproduksi antibodi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar